Minggu, 02 Februari 2014

Kau

Sementara aku berdiam di beranda, menyelesaikan aneka rupa hitungan statistik dan menggerutu sendiri sebab perhitungan meleset, kau (mungkin) sedang bercengkrama bersama kawan-kawanmu di suatu ruang duduk, sambil minum teh hangat kesukaanmu.

Sementara aku berjejalan naik kereta menuju tempat kerja di Ibu Kota, kau (mungkin) sedang berkendara menuju kampusmu, naik sepeda, berjaket coklat tua, sambil bersenandung riang menggilas jalanan.

Sementara aku berjalan tak tentu arah, dengan kepala penuh sampah, kau (mungkin) sedang belajar materi ujian untuk pekan depan.

Sementara itu,
entahlah.




Aku naik bis kota. Bayar dua ribu duduk sepuasnya. Buka jendela selebarnya, lalu menikmati deru angin campur debu yang menghantam muka.
Lalu teringat ketika kau dan aku menumpang bis itu tempo hari. Berbicara apa saja dari Grogol sampai Salemba, sambil menikmati sore Jakarta.
Langitnya oranye, secerah senyum manismu.

Di sana menjelang sore juga sepertinya. Mungkin kau sedang duduk sambil membaca, atau melamun ketika naik sepeda.

Entahlah.




Sementara itu,

(mungkin)

Kau sedang sendiri. Entah memikirkan apa. Yang pasti, tak ada aku di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar