Minggu, 02 Februari 2014

Hujan

Hujan memiliki arti tersendiri bagi setiap individu.

Ada yang menganggapnya sebagai berkah yang tercurah.

Ada yang mengira itu muslihat musibah.

Ada yang berubah sendu sebab katanya mengubah suasana jadi melodramatis.

Ada yang berdiam tenang menikmati rintik dan harum tanah yang terpercik.

Ada pula yang bersukaria, berlari dan menari lupa usia, menganggap air tumpah ruah merupakan sarana mengikis dosa dan melipur lara, hibah Yang Mahakuasa.

Bagiku hujan memberi alasan tegas untuk meneruskan tidur.
Bergelung dalam selimut hangat, berharap sekat otak terbuka hingga logika tak lagi terhalang penat, kemudian tenggelam dalam kejemuan yang memekat.

Hingga esok tiba, kuharap hujan belumlah reda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar