Minggu, 01 Juni 2014

Menjelang pagi

Kau datang di penghujung malam.
Terlihat lelah dan terdengar lemah.
Kemudian kau berbaring di sisi, bercerita tentang hari ini, dan aku sibuk menatap televisi.

Lalu kau berganti baju setelah lima kali aku minta. Debu jalanan bukan hal baik untuk dibawa ke atas ranjang.

Aku bosan.
Memilih untuk berbaring diam.
Menatap lekat-lekat pada lelaki yang bahkan tidak kukenal sebelumnya.

Kau terus berbicara. Bercerita apa saja sambil sesekali menguap.
Kantuk hampir menguasaimu rupanya.

Kemudian aku mengalihkan diri menatap jendela. Berpikir banyak hal. Lalu kau memelukku dari belakang. Bertanya apa aku baik-baik saja.

Aku baik-baik saja.
Tapi seperti ada yang pecah dalam kepala. Dan (sepertinya) itu salah.

Tanganmu tiba-tiba bergerilya. Meraba semua lekuk tubuh dari paha sampai payudara.
Kemudian kau habiskan hausmu di bibirku.

Entah berapa lama kita saling merengkuh, melebur dalam peluh. Tubuh membelit, jadi satu.

Namun seperti ada yang hilang.
Datangnya seketika.

Selesai sudah.





Aku tidak akan menyisakan sedikitpun relung hatiku untuk kau tempati.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar